Minggu, 05 Juli 2009

Linux

Linux

Sistem Operasi

Sistem operasi menjadi basis (dasar) untuk menjalankan software lain (aplikasi).
Linux
Linux adalah kernel atau inti dari sistem operasi. Pada awalnya, pengguna Linux harus membuat driver sendiri untuk menjalankan hardware. Seiring dengan banyaknya pengguna Linux, vendor hardware menyadari perlunya menyediakan driver bagi Linux.
Distro (distribution)
Sistem Operasi dibagikan (didistribusikan) dalam kemasan lengkap bersama dengan system utility, user interface, shell, dan aplikasi. Hampir semua software dalam distro Linux manapun ada dalam Lisensi GNU (FSF). Setiap distro menambahkan software khusus yang menjadi ciri khas distro tersebut.
Tidak semua distro free, karena dalam distro memungkinkan penambahan aplikasi dan/atau program-program lain yang tidak free. Yang dijual dalam distro tersebut bukan Linux-nya, tetapi seluruh kemasan.
Sistem operasi lain yang opensource, misalnya FreeBSD, menggunakan konsep yang sama meskipun implementasi berbeda. Perbedaan FreeBSD dan Linux secara konsep terutama ada pada kernel. Ada arah pengembangan sistem yang portable antara opensource, misalnya kesepakatan untuk menghasilkan format executable file yang standar.
Graphical User Interface
Sebagian besar distro Linux juga menyertakan antar muka grafik XFree, yaitu implementasi yang “free” dari standar X-Windows. Desktop manager yang mengatur bagaimana tampilan dan perilaku komponen-komponen desktop mencakup windows, mouse, keyboard, dan kelengkapan lain. Yang terkenal: KDE, GNOME, enlightenment, afterstep, fvwm, tvwm, dsb.
Memilih Distro
Bagi end-user di lingkungan perkantoran, distro mana saja sama. Perbedaan berpengaruh pada cara instalasi, tata letak file, dan hal-hal teknis lainnya. Oleh sebab itu, pemilihan distro sebaiknya diserahkan pada pendukung teknis karena akan menjadi urusan mereka.
GNU/Linux: distro dasar
RedHat.
SuSE
Debian
Mandrake
Connectiva
TurboLinux

Perbandingan Linux-Windows
Kemudahan: ada anggapan umum bahwa Windows lebih mudah dari Linux, tetapi hasil penelitian di Jerman menunjukkan bahwa selisih tingkat kemudahan sangat kecil dan harus diperhitungkan apakah pemakai merasa mudah sebenarnya karena sudah familiar di salah satu sistem. Perlu diamati juga, desktop manager yang mana yang dianggap mudah.
Biaya kepemilikan (Total Cost Ownership). Sejumlah komponen yang harus dibayar untuk memiliki komputer berbasis Windows maupun Linux.
1. Lisensi software sistem operasi: Windows 98, Windows 2000, Windows XP. Sebagian besar distro Linux dapat digunakan secara gratis. Beberapa distro harus membayar: 60-80 USD.
2. Lisensi software aplikasi: Microsoft Office, Adope Photoshop, …
3. Software pendukung: antivirus, zip manager, windows commander … Sebagian besar sotware ini tersedia free di lingkungan Linux
4. Hardware requirement: meningkat pesat. Microsoft mengasumsikan bahwa lebih murah memenuhi kebutuhan hardware daripada kehilangan fitur kemudahan.
5. Biaya pelatihan untuk Windows umumnya tidak diperlukan dengan asumsi pemakai dapat belajar sendiri karena komunitas juga menggunakan Windows. Beralih ke Linux memerlukan biaya untuk pelatihan dan sosialisasi karena lingkungan belum mendukung. Versi windows berikutnya mungkin perlu pelatihan pemakai supaya dapat langsung bekerja secara efektif.
6. Biaya operasional. Pada tahap awal, sekitar 2 tahun ke depan, sistem berbasis Linux memerlukan dukungan teknis yang lebih baik dibandingkan sistem berbasis windows. Hal ini dapat dikurangi dengan mengalihkan sebisa mungkin aplikasi desktop ke aplikasi berbasis web.
7. Penghargaan lebih baik kepada mereka yang bisa menggunakan Linux sudah diakui.
Perkiraan oleh cybersource (cyber.com.au) atas biaya kepemilikan sebuah perusahaan model dengan 250 komputer karyawan dengan proyeksi 3 tahun ke depan, menunjukkan bahwa untuk sistem berbasis windows memerlukan biaya sebesar USD 1.018.010,5 dan untuk sistem Linux sebesar USD 766.616,95 atau penghematan sebesar 25%.
Standard file format. Format file untuk aplikasi perkantoran saat ini kebanyakan menggunakan standar dari microsoft office. Meskipun banyak kelemahan pada format file ini, tetapi sangat banyak pengguna interent yang mempertukarkan file dengan format ini. OpenOffice dan StarOffice sudah mendukung format file ini, tetapi mungkin akan ditemukan beberapa hal yang tidak kompatibel.
Hardware compatibility. Meskipun makin banyak vendor hardware yang menyediakan driver untuk sistem Linux, tetapi mungkin akan ada sejumlah hardware lama yang belum didukung. Hardware seperti ini mungkin lebih baik diganti daripada menghabiskan waktu untuk mencari atau membangun driver pendukungnya.
Network. Tren protokol jaringan adalah TCP/IP atau pengembangannya yang semuanya dari awal dirancang dalam sistem berbasis UNIX seperti BSD dan Linux. Protocol jaringan lainnya, sangat jarang digunakan, mungkin tidak berkembang lagi. Beberapa layanan jaringan Windows yang banyak digunakan: file sharing (file server) dan print server, keduanya dapat berjalan di Linux dengan samba server.
Application Portability. De fakto, aplikasi yang dibangun dalam basis UNIX dapat berjalan di BSD dan Linux (begitu pula sebaliknya) tanpa perubahan yang signifikan. Aplikasi Windows tidak dapat berjalan begitu saja dalam lingkungan Linux dan sebaliknya. Ada beberapa emulator untuk itu, tetapi mungkin masih harus dikaji satu per satu.
Metode Migrasi
Seandainya dipilih untuk migrasi ke sistem Linux, berikut ini tips yang patut diperhatikan:
1. Don't migrate everything at once. Migrasi diawali dari server NT (Windows 2000) karena melibatkan sedikit orang pengelola. Kemudian konsentrasi pada workstation. Pindahkan terebih dahulu layanan server yang sudah pasti didukung seperti web, database, dan file/printer. Selesaikan dulu masalah-masalah yang muncul dari sistem ini, kemudian beralih pada kasus-kasus desktop workstation.
2. Identifikasi data yang tersimpan di user: email, callendaring/scheduling, file perkantoran. Disarankan untuk mengumpulkan data tersebut dalam server (file server) yang juga dapat diakses melalui web sehingga pemakai tidak tergantung pada workstation tempat mereka bekerja.
3. Identifikasi data yang tersimpan di server, mencakup database user, group, hak akses, backup, dan server logs.
4. Mendaftar client software. Mungkin beberapa aplikasi dapat dipindahkan ke dalam aplikasi berbasis web. Pastikan aplikasi-aplikasi apa saja yang tidak didukung oleh Linux.
5. Mendaftar semua protocol jaringan yang digunakan. Kebanyakan protocol jaringan Microsoft adalah protocol yang dibuat oleh perusahaan lain, yang sudah didukung oleh Linux tetapi dengan nama/ istilah yang berbeda.
6. Use fewer, more open, protocols. Semakin banyak protocol yang digunakan dalam jaringan semakin banyak beban yang ada dalam jaringan. Meskipun “open” sulit untuk didefinisikan, tetapi dapat dipastikan bahwa jika setiap bagian protokol didokumentasikan dan ada impelementasi yang free, maka akan ada kesempatan untuk menjadi “open”. Protocol “open” dapat ditemukan dalam dokumen Internet RFC.
7. Jaringan di UNPAR hanya menggunakan protocol TCP/IP dan IPX yang baku dan didukung oleh Linux. Sayangnya, aplikasi Sistem Informasi yang dikembangkan hanya dapat berjalan dalam lingkungan MS-DOS yang spesifik dan tidak dapat berjalan dalam FreeDOS.
8. Mendaftar aplikasi yang tidak ada dalam lingkungan Linux. Mungkin ada aplikasi lain yang fungsinya sepadan, tetapi mungkin memang tidak tergantikan. Namun bukan alasan untuk meminimalisir kebutuhan Windows yang harus tersedia. Disarankan untuk menggunakan dua sistem (dual boot) pada komputer-komputer seperti ini.
9. Avoid application development. Selama migrasi, jangan mencoba memperbaiki kasus-kasus yang muncul dalam lingkungan Windows. Ini akan memperlambat perpindahan atau malah mengembalikan status perpindahan ke awal.
10. Do it! Migrasi atau tidak, diperlukan keberanian, waktu, dan tenaga. Apapun yang diputuskan, jangan surut sebelum tuntas.
11. Linux does more, so use its capacities. Pemakai akan merasakan kehilangan beberapa fitur yang hilang, tetapi sebenarnya lebih banyak fitur yang tersedia yang belum terlihat karena kebiasaan pemakai. Percepat dengan pelatihan.
Jadwal Migrasi
Perkiraan pelaksanaan migrasi.
1. Persiapan. Mendaftar semua kebutuhan yang dapat dimigrasi maupun tidak dapat.
2. Siapkan pelatihan bagi end-user
3. Siapkan server sebagai pusat layanan
4. Lakukan pelatihan dan migrasi pada client sesuai jadwal masing-masing
5. Berikan dukungan penuh dan melekat
6. Evaluasi migrasi
7. Pengurangan dukungan

Sabtu, 27 Juni 2009

10 tips wireless security

Pendahuluan

Jaringan nirkabel atau yang sering disebut dengan wireless network cukup mudah untuk di set up, dan juga terasa sangat nyaman, terutama jika kita menginginkan agar bisa berjalan jalan keliling rumah atau kantor dengan komputer portable tetapi tetap bisa tetap mengakses jaringan internet. Namun, karena wireless menggunakan gelombang, maka akan lebih mudah untuk di-hack daripada koneksi yang menggunakan kabel. Ada beberapa tips disini untuk mengamankan wireless network.

Adapun langkah langkahnya sebagai berikut

1. Memakai enkripsi.
Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi banyak wireless access points (WAPs) tidak menggunakan enkripsi sebagai defaultnya. Meskipun banyak WAP telah memiliki Wired Equivalent Privacy (WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan. WEP memang mempunyai beberapa lubang di securitynya, dan seorang hacker yang berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu masih tetap lebih baik daripada tidak ada enkripsi sama sekali. Pastikan untuk men-set metode WEP authentication dengan “shared key” daripada “open system”. Untuk “open system”, dia tidak meng-encrypt data, tetapi hanya melakukan otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP dibandingkan dengan yang 40-bit.

2. Gunakan enkripsi yang kuat.
Karena kelemahan kelemahan yang ada di WEP, maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga. Untuk memakai WPA, WAP harus men-supportnya. Sisi client juga harus dapat men-support WPA tsb.

3. Ganti default password administrator.
Kebanyakan pabrik menggunakan password administrasi yang sama untuk semua WAP produk mereka. Default password tersebut umumnya sudah diketahui oleh para hacker, yang nantinya dapat menggunakannya untuk merubah setting di WAP anda. Hal pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi WAP adalah mengganti password default tsb. Gunakan paling tidak 8 karakter, kombinasi antara huruf dan angka, dan tidak menggunakan kata kata yang ada dalam kamus.

4. Matikan SSID Broadcasting.
Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara default, SSID dari WAP akan di broadcast. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network tsb, karena SSID akan muncul dalam daftar available networks yang ada pada wireless client. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu SSID-nya agak dapat terkoneksi dengan network tsb.

5. Matikan WAP saat tidak dipakai.
Cara yang satu ini kelihatannya sangat simpel, tetapi beberapa perusahaan atau individual melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless network setiap saat dan menyediakan kesempatan bagi intruder untuk melaksanakan niat jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak dipakai.

6. Ubah default SSID.
Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari mematikan broadcast SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk menerka SSID dari network kita.

7. Memakai MAC filtering.
Kebanyakan WAP (bukan yang murah murah tentunya) akan memperbolehkan kita memakai filter media access control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat “white list” dari computer computer yang boleh mengakses wireless network kita, berdasarkan dari MAC atau alamat fisik yang ada di network card masing masing pc. Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list akan ditolak.
Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi seorang hacker melakukan sniffing paket yang kita transmit via wireless network dan mendapatkan MAC address yang valid dari salah satu user, dan kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering akan membuat kesulitan seorang intruder yang masih belum jago jago banget.

8. Mengisolasi wireless network dari LAN.
Untuk memproteksi internal network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network, perlu kiranya dibuat wireless DMZ atau perimeter network yang mengisolasi dari LAN. Artinya adalah memasang firewall antara wireless network dan LAN.
Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.

9. Mengontrol signal wireless
802.11b WAP memancarkan gelombang sampai dengan kira kira 300 feet. Tetapi jarak ini dapat ditambahkan dengan cara mengganti antenna dengan yang lebih bagus. Dengan memakai high gain antena, kita bisa mendapatkan jarak yang lebih jauh. Directional antenna akan memancarkan sinyal ke arah tertentu, dan pancarannya tidak melingkar seperti yang terjadi di antenna omnidirectional yang biasanya terdapat pada paket WAP setandard. Selain itu, dengan memilih antena yang sesuai, kita dapat mengontrol jarak sinyal dan arahnya untuk melindungi diri dari intruder. Sebagai tambahan, ada beberapa WAP yang bisa di setting kekuatan sinyal dan arahnya melalui config WAP tsb.

10. Memancarkan gelombang pada frequensi yang berbeda.
Salah satu cara untuk bersembunyi dari hacker yang biasanya memakai teknologi 802.11b/g yang lebih populer adalah dengan memakai 802.11a. Karena 802.11a bekerja pada frekwensi yang berbeda (yaitu di frekwensi 5 GHz), NIC yang di desain untuk bekerja pada teknologi yang populer tidak akan dapat menangkap sinyal tsb.


Minggu, 22 Maret 2009

free domain coz in
Hallo semuanya,

ni aku ada domain gratis baru,
iseng-iseng browsing barusan.... hehehe.....

ni mirip kayak domain gratis co.nr...
tapi kayaknya lebih bagus dikiiit.

langsung browse ke:
http://www.c-o.in

atau klo males cari link signup-nya daftar langsung aja ke
http://www.c-o.in/myred/register.php

ya... udah, untuk selanjutnya coba ndiri ajah.. okey?!
have fun and hasta la vista!!!
Sumber dari situs Ilmu Website dalam kategori domain registration dengan judul Domain Gratis - coz.in

Jumat, 13 Maret 2009

Jaringan komputer

Jaringan
1) Pengenalan
i) Konsep dasar Jaringan
Jaringan komputer adalah kumpulan dari node node yang dapat saling berkomunikasi
dengan node atau komputer lainnya ( node : pada konteks ini adalah peralatan fisik
baik komputer, printer, router, bridge, getaway). Hubungan koneksi antara dua
komputer dalam satu network disebut network link.
ii) Domain dan Workstation
Domain : Kumpulan beberapa komputer yang mempunyai satu atau lebih server
Workstation : Kumpulan beberapa komputer yang tidak mempunyai server
( berdiri sendiri, derajat antara komputer yang satu dengan yang lainnya sejajar ) .
iii) Client Server
Server adalah komputer yang difungsikan sebagai "pelayan" pengiriman data dan
atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara
komputer-komputer yang tersambung.
Client adalah user atau komputer yang menjadi atau diatur oleh server.
2) Perangkat keras jaringan
i) NIC
NIC (Network Interface Card) biasa juga disebut Lancard atau cardlan adalah
perangkat yang nantinya menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
Perangkat ini mempunyai MAC ( Media Access Control ) atau card address yang
terdiri dari 12 bit angka dimana tiap card akan unik (beda) dengan card yang lainnya.
ii) Media transmisi
1) Twisted Pair
Kabel ini biasa disebut dengan UTP( Unshield Twisted Pair ) / 10BaseT.
UTP dan konektor RJ-45 Penampang kabel